Senin, 14 November 2011

Siklus Hidup Sistem

 I.  PENDAHULUAN
Dalam pembahasan kali ini saya akan mengupas sedikit masalah siklus hidup sistem, siklus hidup sistem mempunyai beberapa fase atau tahapan dalam hidupnya. Berikut penjelasannya mengenai siklus hidup sistem.

II.  PEMBAHASAN
  • SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle-SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun bagi pengembangan dan penggunaan sistem dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
  1. Fase Perencanaan
  2. Fase Analisis
  3. Fase Rancangan
  4. Fase Penerapan
  5. Fase Penggunaan
  • FASE PERENCANAAN
1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, selanjutnya yaitu memahami masalah dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan tersebut. diselidiki penyebabnya dan berusaha mengumpulkan semua informasi.
3. Menentukan tujuan sistem
manajer dan analisis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk menentukan tujuan yang dibuat lebih spesifik lagi.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Beberapa kendala yang mungkin terjadi seperti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi.

5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan, dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali.
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, jika keputusannya setuju maka akan diteruskan ketahap penelitian.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendallian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadwal ditetapkan, jadwal tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian.
  • FASE ANALISIS
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Tahapan-tahapannya yaitu :

1. mengumumkan penelitian sistem
2.  Mengorganisasikan tim proyek
3.  Mendefinisikan tim proyek
4.  Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
5. Menyiapkan usulan rancangan
6. Menerima atau menolak proyek rancangan
  •  FASE PERANCANGAN
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan. Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem 
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
4. Memilih konfigurasi terbaik
5. Menyiapkan usulan penerapan
6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
  •  FASE PENERAPAN
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :
1.  Merencanakan penerapan
2. Mengumumkan penerapan
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
5. Menyiapkan database
6. Menyiapkan fasilitas fisik
7. Mendidik peserta dan pemakai
8.. Menyiapkan usulan cutover
Cutover adalah proses penghentian penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru.
9. Menyetujui atau menolak masuk kesistem baru
10. Masuk kesistem baru
  • FASE PENGGUNAAN
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
  1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
  1. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
  1. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a.       Memperbaiki kesalahan
b.      Menjaga kemutakhiran sistem
c.       Meningkatkan sistem
  1. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain. 
  1. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. 
  •  PROTOTYPING
Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).
Adapun jenis-jenis Prototipe, yaitu :
Prototype jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional.
Prototype jenis II, merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional
Daya tarik prototype, yaitu :
a. Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
b. Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
c. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
d. Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
e. Penerapan lebih mudah.
Potensi kegagalan prototype, yaitu :
a. Bersifat tergesa-gesa.
b. Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
c. Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.
d. User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Risiko tinggi
b. Pertimbangan interaksi pemakai
c. Jumlah pemakai banyak
d. Dibutuhkan penyelesaian yang cepat
e. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
f. Sistem yang inovatif
g. Perilaku pemakai yang sukar ditebak.
III. KESIMPULAN
Setelah dipahami dapat disimpulkan bahwa siklus hidup sistem sangat berperan dalam menyusun dan mengolah rancangan tahap demi tahap. Hal ini sangat berguna bagi para manajer atau analisis dalam membentuk tim proyek yang baik.

IV. DAFTAR PUSTAKA
www.elearning.gunadarma.ac.id
www. farida.staff.gunadarma.ac.id
www.msherawati.staff.gunadarma.ac.id 
McLeod, Raymond, Management Information System, 7­th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar